Selasa, 25 Mei 2010

Siklus Hidup Sistem (Studi Kelayakan)


Siklus hidup system (system life cycle-SLC), adalah deskripsi dari tugas implementasai yang akurat yang harus dilakukan. Polanya didasarkan pada pendekatan system yaitu dengan memahami apa yang akan dilakukan, mempertimbangkan
pemecahan alternatif, menentukan yang terbaik, mengimplementasikannya, dan melakukan tindak lanjut.
SLC dilakukan dengan pendekatan sistem secara teratur dan dilakukan secara top-down, oleh karenanya sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

Fase-fase serta langkah-langkah proses perkembangan sistem dikenal dengan istilah daur hidup atau life cycle. Tahapan-tahapan proses pengembangannya adalah sebagai berikut :
-Tahap Perencanaan (Planning)
-Tahap Analisis dan desain
-Tahap Pelaksanaan (Implementasi)
-Tahap Pengoperasian

* Dalam tahap perencanaan, terdapat 8 langkah yaitu:
1.Mengenali masalah
Kebutuhan adanya proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer dan unsur-unsur alam lingkungan perusahaan.
2.Mendefinisikan masalah
Setelah sadar akan adanya masalah, manajer harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasinya.
3.Menyusun tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai.
4.Mengidentifikasikan keadaan (kendala) sistem
Kendala-kendala ini penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan.
5.Melakukan studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Ada enam dimensi kelayakan:
· Teknis: tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan?
· Pengembalian ekonomis: dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya?
· Pengembalian non ekonomis: dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
· Hukum dan etika: akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan etika?
· Operasional: akankah rancangan sistem seperti itu akan didukung oleh orang-orang yang menggunakannya?
· Jadwal: mungkinkah menerapkan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan?
6.Membuat proposal proyek studi
Jika sistem dan proyek layak, diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh. Penelitian sistem (system study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberikan dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analis.
7.Menyetujui atau tidak menyetujui proyek studi
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan atau tidak.
8.Menetapkan mekanisme pengontrolan
Sebelum proyek dimulai perlu ditetapkan mekanisme pengendaliannya. Jumlah waktu yang diperlukan dinyatakan dalam orang-bulan. Setelah proyek jalan perlu dimonitor. Berbagai teknik dokumentasi yang dapat digunakan antara lain: tabel, grafik, diagram jaringan (network diagram: PERT dan CPM).

* Tahap Analisis dan desain adalah studi mengenai system yang dilakukan oleh analis system.Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Dalam tahap analisis, dilakukan pengujian alternatif pemecahan permasalahan berdasarkan kriteria dan batasan-batasan. Analisis merupakan pusat dari semua proses perkembangan. Sedangkan desain (sintesis) merupakan hasil dari sistem baru dan juga dapat dikatakan sebagai pemecahan yang optimum atas sejumlah kebutuhan penting dari suatu set pada keadaan khusus.

* Pada tahap pelaksanaan melibatkan semua spesialis informasi yang menyusun sumber yang diperlukan. Pelaksanaan atau Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya adalah:
1. Merencanakan penerapan: sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.
2. Mengumumkan penerapan: proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti penelitian sistem. Tujuannya untuk menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.
3. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras: rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposa.
4. Mendapatkan sumberdaya perangkat lunak: dapat membuat sendiri oleh programmer dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau menggunakan perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software).
5. DBA bertanggungjawab untuk kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.
6. Menyiapkan fasilitas fisik: fasilitas di sini adalah lantai yang ditinggikan, pengendalian suhu ruangan dan kelembaban khusus, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dsb.
7. Mendidik peserta dan pemakai: baik peserta (operator pemasukan data, pegawai coding, dan administrasi) dan pemakai harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan sebaiknya setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Masuk ke sistem baru: proses menggantikan sistem lama ke sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan (pilot project), serentak, bertahap, dan paralel.
9. Mengganti dengan sistem baru: Proses penghentian penggunaan sistem lama dan memulai penggunaan sistem baru disebut cutover.

* Pada tahap pengoperasian, spesialis informasi terutama operator, menjadikan sumber agar dapat digunakan oleh pemakai. Tahap pengoperasian terdiri dari 3 langkah :
1. Menggunakan sistem. Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem. Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria kinerja. Studi ini disebut “penelaahan setelah penerapan” (post implementation).
3. Memelihara sistem. Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem.




Sumber:
http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab8.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/analisis_dan_perancangan_sistem_terstuktur/bab2-siklus_hidup_sistem_informasi.pdf

Follower

Chat

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Distributed by Deluxe Templates