Dalam sistem terdistribusi, name service digunakan untuk menunjuk ke suatu sesumber yang beragam dan tersebar seperti komputer, layanan (services), file, remote object, use yang dapat memudahkan pengguna.
Model Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi memiliki dua model utama: model Client Server dan Peer-to-peer model. Model Client Server memiliki node klien membuat permintaan dan node Server menerima permintaan dan proses permintaan klien. Dalam model peer-to-peer, setiap komputer dalam sistem terdistribusi dapat memproses permintaan komputer lain. Sistem terdistribusi menyediakan berbagai tingkat transparansi untuk setiap node dalam jaringan. Sistem terdistribusi menyediakan transparansi nama, transparansi lokasi, akses transparansi, transparansi migrasi, transparansi replikasi, bersamaan dan paralelisme transparansi dan transparansi kegagalan. Transparansi terutama berarti bahwa ketika pengguna meminta layanan, pengguna tidak akan dapat membedakan apakah bersama sumber daya berada pada PC saat ini, atau dari sistem PC dalam sistem terdistribusi.
Name Service
Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
· Nama resource (untuk pemanggilan),
· Alamat (lokasi resource tsb),
· Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
– URL untuk mengakses suatu halaman web.
– Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.
Name Resolution, Binding, Attributes
- Name resolution: Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
- Binding: Asosiasi antara nama & obyek, dan biasanya nama diikat (bound) ke attributes dari suatu obyek.
- Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi.
- Attribute: nilai suatu object property.
Penguraian Naming Domains untuk mengakses resource dari URL
Tujuan Penamaan
1. Mengidentifikasi
2. Memungkinkan terjadinya sharing
3. Memungkinkan location independence
4. Memberikan kemampuan keamanan (security)
Jenis Nama
1. User names: Merujuk pada suatu obyek atau layanan; Terdiri dari strings of characters. Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.
2. System names: Terdiri dari bit string; Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.
Struktur Nama
1. Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
2. Partitioned Names (PN)
3. Descriptive names (DN)
Name Context
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam konteks:
– Universal context
– Relative context
Name List
Name Lists terdiri dari 2 komponen yaitu:
1. Name agents
2. Name servers
Bentuk Name List
1. Name List Tersentralisasi : Adalah Name list yang berada pada satu mesin.
2. Name List Tereplikasi Penuh : Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list tersentralisasi.
3. Name List Tereplikasi Sebagian : Sebagian name lists disimpan dalam cache setiap mesin dan memerlukan mekanisme petunjuk (hint), yang biasanya benar.
Contoh Name Service
1. DNS (Domain Name Service) – memetakan nama domain ke alamat.
2. GNS (Global Name Service) – memetakan global name ke atribut-atribut dan skalabilitas, dapat menangani perubahan.
3. X500 directory service – memetakan nama orang ke dalam alamat suatu e-mail dan nomor telepon.
4. Jini discovery service – mencari objek sesuai dengan atribut yang ada.
source :
http://viqih2307qiecky.blogspot.com/2012/04/ayo-cari-tau-model-name-service-dalam.html
http://teg849.wordpress.com/2011/04/27/name-service/